Pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya, setelah suami berangkat ke kantor, aku berkeliling komplek dengan cara bersepeda bersama anakku yang pertama. Dulu aku bisa gowes sampai puluhan kilometer, tetapi sejak kelahiran anak pertama, rasanya keliling area perumahan bersamanya saja sudah cukup.
Setelah puas berkeliling, lalu sarapan, aku mulai membuka file-file jadwal kegiatan dan deadline tulisan, mengecek mana yang harus didahulukan. Ohiya, covid sudah menghilang dari bumi, jadi semuanya sudah berjalan normal sama seperti sebelum tahun 2020 dan masker sudah tidak perlu dipakai lagi pada kegiatan sehari-hari.
Seharusnya hari ini ada meeting bersama tim produksi film untuk persiapan film layar lebar terbaru B3e Production, tetapi karena beberapa hal, akhirnya diundur jadi besok. Dan sambil menikmati gerimis sore, aku menengok statistik blog pribadiku, Alhamdulillah ada peningkatan, adsense pun berjalan lancar, klien dari dalam dan luar negeri pun semakin banyak.
Sebuah email masuk, berisi jadwal seminar kepenulisan dan draft kontrak novel terbaru penulis baru di perusahaan penerbitan yang aku dirikan bersama seorang teman. Iya, selain aktif menjadi penulis, aku juga membangun sebuah usaha penerbitan buku yang sudah jalan sekitar kurang lebih 3 tahun.
Terdengar pintu rumah diketuk oleh seseorang dengan diiringi salam, aku membukanya dan ternyata perwakilan dari komunitas yang aku ikuti. Kami akan mengadakan mentoring keislaman untuk anak dan remaja di area Jabodetabek, maka dari itu butuh persiapan matang. Kami pun mendiskusikan beberapa hal penting yang harus diselesaikan.
Alhamdulillah, di tengah kesibukan yang menyita waktu dan tenaga, aku masih bisa bermain dan belajar dengan anak, masih bisa mengurus suami, masih bisa mengunjungi orangtua, masih bisa bercengkerama dengan sahabat, dan masih bisa bersosialisasi dengan baik.
Itulah yang aku gambarkan tentang hidupku 5 tahun dari hari ini, yang mudah-mudahan jadi do’a dan terkabul. Tolong Aaminkan ya…
Pada 2021 ini, memang belum seperti itu, masih banyak trial dan eror nya, masih banyak yang harus dibenahi. Tetapi langkah ke seribu dimulai dari langkah pertama kan? Jadi, hari ini aku sedang menyiapkan pondasi untuk mewujudkan segalanya. Semoga Allah mudahkan semuanya, Aamiin…
Aamiin..
Sy tambahin kalo boleh, dan bisa jadi tempat diskusi anak2 Mba Hayati untuk menemukan bakat & minatnya 😀
Ih betul bangeeet, kak, aku edit ah biar do’anya jadi sekalian. Makasi, kak
Aamin. Semoga lancar, di kuatkan untuk menghadapi segala konsekwensinya. Ditunggu filmnyaaaahhhh bebbb
Aamiin ya Allah… makasi, mbak
Amiin Ya Allah, satu persatu insyallah doa dan harapan terealisasi ya Ceu 🙂
Aminnn, semoga satu persatu bisa terealisasi ya Mba
Amin. Beneran menggambarkannya secara realistis ya mba…semoga hal ini membantu untuk mewujudkannya. Semestakung.