Salah satu anugerah terbesar dalam hidup seorang Muslim adalah kesempatan untuk mengenal dan hidup bersama Al-Qur’an.
Setelah menempuh pendidikan guru Qur’an selama kurang lebih satu tahun, saya menemukan satu hikmah besar: duduk bersama mereka yang bersungguh-sungguh ingin dekat dengan Al-Qur’an itu meneduhkan.
Di sana memang tidak ada fee besar, tidak ada puja-puji manusia, tidak ada fasilitas yang melenakan, apalagi gaya hidup mahal. Semuanya sederhana, tetapi ada sesuatu yang nilainya jauh lebih tinggi dibanding seluruh isi dunia: cahaya Al-Qur’an.
Pencapaian-pencapaian dunia memang selalu menarik. Panggung yang berkilau, harta yang mewah, tepuk tangan kekaguman itu memang indah. Tapi bersifat sementara. Pada waktunya, tirai itu akan redup dan segala kebendaan itu akan berpindah tangan.
Maka, bertautlah dengan Al-Qur’an. Ia adalah petunjuk, juga simbol keabadian.
Menyelam bersamanya, maka akan kita temukan samudra hikmah, juga mutiara kehidupan yang tak pernah habis digali. Segala keresahan menemukan jawabannya, setiap kekecewaan mendapat penawarnya, semua kebuntuan mendapat jalan keluarnya. Butuh proses, tetapi perjalanan menuju Allah adalah perjalanan paling worth it untuk dijalani.
Kehidupan di dunia dengan segala ambisinya seringkali melelahkan. Maka segala puji bagi Allah yang telah memberi kesempatan untuk kembali mengenal ajaran-Nya melalui hari-hari bersama mereka yang setia mengagungkan Al-Qur’an.
Sungguh, bersama Al-Qur’an, hidup terasa pulang…
Tinggalkan Balasan