Begini Cara Allah Mereset Ulang Hidupku

Hari itu, pukul 11 siang, sebuah email masuk: “Anda mendapat kesempatan interview di Jakarta.”
Tanganku bergetar. Jantungku berdegup tak karuan. Rasanya seperti pesan singkat itu membawa harapan baru yang selama ini kupinta pada Allah.

Tanpa berpikir panjang, setelah menjelaskan pada suami dan meminta izinnya, aku segera berkemas. Maklum dari Palembang ke Jakarta bukan jarak dekat—12 jam perjalanan dengan bus. Dan aku hanya tahu satu hal: ini harus ditempuh. Aku harus berangkat.

Di pinggir jalan, dengan koper kecil dan doa yang besar, aku berdiri menunggu bus. Rasa takut dan ragu berdesakan, tapi aku menekannya dengan kalimat sederhana:
“Anggap saja ini kesempatan terakhir, Yang.” ucapku pada suami. “Kalau yang ini gagal lagi… aku ikut apapun rencana Allah.”
Kugenggam tangannya erat, seolah itu pegangan terakhir agar aku tak jatuh oleh kegagalan yang berkali-kali datang. Aku tahu matanya penuh cemas, tapi di dalam diriku, ada keyakinan: kalau Allah ingin, semua jalan bisa berbalik arah.

Keberanian itu ternyata bukan berarti tanpa gentar. Tapi tetap melangkah walau lutut gemetar, walau dada sesak, walau pikiran penuh ketidakpastian.

Sebelumnya, aku sudah jungkir balik—mengirim CV belasan dalam sehari, bolak-balik interview, menerima penolakan demi penolakan. Tapi dari semua itu aku belajar: keajaiban Allah sering muncul di titik paling sepi, saat kita merasa benar-benar sudah di ujung jalan.

Dan apakah aku berhasil?
Kabar buruknya: sampai hari ini HRD perusahaan tersebut tak pernah memberi kabar.
Kabar baiknya: Allah memberi jawaban lain—bahwa ada pintu yang lebih baik, ada rencana yang lebih indah, meski bukan yang kupinta hari itu.

Dan sejak itu juga aku sadar bahwa orang yang sudah berani mereset hidupnya, tak akan lagi mudah diguncang. Saat ia rela memutar ulang semua rencana hidupnya, meski harus mulai dari nol dan hanya Allah sebagai satu-satunya back up.

Jadi, aku pun melangkah lagi.
Bukan karena pasti berhasil.
Tapi karena aku percaya, ketika Allah ikut campur, sesuatu yang terlihat sebagai kegagalan pun bisa berubah jadi kemenangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *