Bagi pasangan yang sudah menikah, memiliki anak adalah hal yang amat diinginkan. Bahkan bisa jadi “sudah memiliki anak” menjadi simbol kebahagiaan yang sudah lengkap bagi sebuah keluarga. Maka dari itu, apabila ada orang yang berumahtangga, tetapi belum ada anak di dalamnya bakal dianggap pernikahannya belum sempurna.
Seperti kita ketahui, syarat terjadinya kehamilan adalah hubungan seksual yang normal dan teratur, mulut rahim/cairan mulut Rahim baik, saluran telur paten dan berfungsi normal, Rahim/dinding Rahim normal, ada sel telur yang berkembang & ovulasi, ada sperma dengan jumlah dan kualitas yang baik. Apabila semua yang disebutkan berjalan normal, maka kehamilan akan segera datang, tetapi, sayangnya, memiliki anak itu kadang tidak mampu diwujudkan dengan mudah oleh semua pasangan. Ada beberapa yang harus berjuang untuk mendapat title Ayah dan Ibu.
Perjuangan untuk mendapat kehamilan kadang hanya ditekankan pada sang istri, padahal si suami juga berperan dalam hal ini. Maka dari itu, untuk meluruskan anggapan tersebut, pada tanggal 2 Oktober 2021 dan sekaligus sebagai peringatan hari kontrasepsi se-dunia, Makuku Family mengadakan kuliah whatsapp yang mengambil tema “Tak hanya istri, suami pun dapat alami gangguan kesuburan” dengan narasumber Dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp.OG yang merupakan konsultan dokter spesialis kandungan dan kebidanan Makuku Family.

Sebagai acuan, jika suami istri itu sudah bersenggama secara teratur selama 12 bulan, tetapi sang istri belum hamil, maka itu sudah terdefiniskan sebagai infertilitas dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter. Dalam persoalan infertilitas, faktor terjadinya bisa disebabkan 45% karena Istri, 40% ada di suami dan 15% tidak terjelaskan.
Penyebab infertilitas bisa dari pihak istri, suami atau keduanya, penjelasannya singkatnya sebagai berikut:
Faktor dari istri, terdiri dari faktor saluran telur, ovulasi, peritoneum/endometriosis, mulut Rahim, Rahim dan disfungsi seksual.
Faktor dari suami, biasanya adalah kelainan pengeluaran sperma, kelainan produksi dan pemotongan sperma, penyumbatan saluran mani karena infeksi/bawaan, faktor imunologik/antibody antisperma, dan faktor gizi.
Menurut Dokter Indra, beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kesuburan suami yang tidak berhubungan langsung dengan usia adalah merokok baik itu perokok aktif atau pasif, mengkonsumsi alkohol, berat badan yang berlebih, memakai pakaian dalam yang ketat, dan berendam di air panas.
Hal lainnya yang bisa menyebabkan buah zakar atau testis menjadi panas yang biasa dilakukan sehari-hari, baik itu disengaja atau tidak disengaja adalah menaruh laptop diatas paha atau menyimpan handphone di kantong celana. Kegiatan tersebut bisa menyebabkan pemanasan pada testis dan dapat mengganggu fungsi testis dengan sendirinya, yang apabila sering dilakukan, maka bisa mengakibatkan penurunan kesuburan. Untuk melakukan pemeriksaan kualitas sperma harus dilakukan di laboratorium analis sperma, tidak bisa dengan alat tertentu.

Pada laki-laki, umumnya fungsi buah zakar atau testis yang memproduksi sperma tidak terpengaruh dengan usia, apabila tidak ada penyakit yang menyerang laki-laki seperti misalnya diabetes, hipertensi. Penyakit-penyakit itu bisa mengganggu fungsi testis, tapi tidak secara langsung berhubungan dengan faktor usia.
Walau usia bertambah, apabila testis tetap bagus, maka, masih bisa menghamili karena pada dasarnya tidak pernah tua karena selalu diproduksi yang baru. Jadi memang berbeda pada wanita, jika usia bertambah fungsi indung telur akan menurun sehingga sel telur akan berkurang yang menyebabkan sulit hamil karena bertambah usia. Pada pria, tidak berlaku hal tersebut.
Apakah ada makanan yang mempengaruhi atau memperbaiki kesuburan pria? Menurut Dokter Indra, sebenarnya tidak ada makanan khusus yang akan berpengaruh entah itu mengganggu atau memperbaiki buah zakar.
Jika ingin mengetahui apakah seorang pria mengalami gangguan kesuburan, yang pertama harus diperhatikan adalah apakah seorang pria bisa mengalami ejakulasi artinya keluarnya sperma dari buah zakar saat melakukan hubungan seksual atau masturbasi. Dan apabila ingin mengetahui sperma ada masalah atau tidak, maka harus diperiksa di klinik kesuburan untuk mengetahui spermanya ada atau kualitasnya baik untuk bisa terjadinya kehamilan.
Faktor yg bisa mempengaruhi baik jumlah ataupun kualitas sperma antara lain adalah gaya hidup, konsumsi rokok, alkohol, kafein yg berlebihan, kegemukan, penyakit-penyakit yang umum seperti diabetes atau penyakit tiroid, itu semuanya akan mempengaruhi fungsi testis dan sperma hingga bisa menurunkan kesuburan pria. Itu adalah faktor resiko, ada lagi faktor genetic yang bisa saja mengakibatkan terganggunya fungsi sperma seperti mikrodilesi kromosom Y, faktor genetik yg mengakibatkan testis tidak memproduksi sperma atau sangat sedikit memproduksi sperma.

Impotensi sebenarnya bukan gangguan kesuburan bagi suami istri, lebih ke masalah seksual. Tidak hamil bisa karena masalah seksual, tapi bisa juga karena kesuburan. Impotensi penyebabnya macam-macam tapi sebagian masalah impotensi masih bisa diperbaiki, sebagian lagi tidak bisa diperbaiki. Untuk mengetahui penyebab dan pengobatan impotensi sebaiknya memeriksakan diri ke androlog atau urolog.
Jikapun pada akhirnya pasangan suami istri tersebut belum bisa mendapatkan kehamilan secara alami, maka, ada opsi untuk memiliki anak dengan metode bayi tabung. Bayi tabung adalah melakukan pembuahan dengan cara mempertemukan sel sperma dari suami dan sel telur dari istri, yang normalnya terjadi di saluran telur di dalam tubuh wanita, tetapi karena tidak memungkinankan secara alami, maka dilakukan di luar tubuh artinya sel sperma suami dan sel telur istri diambil, kemudian di lab akan dipertemukan sehingga menjadi embrio, tujuannya adalah embrio yang normal. Embrio akan terbentuk pada usia 3 atau 5 hari di luar tubuh, setelah itu akan dipilih 1 embrio yang bagus dan akan dikembalikan ke dalam rahim.
Sebagai penutup kuliah Whatsapp, Dokter Indra menerangkan bahwa masalah kesuburan adalah masalah pasangan suami istri sebagai satu kesatuan biologis, tidak bisa dipisahkan suami saja atau istri saja. Kalau mau memeriksa kesuburan, maka suami istri harus diperiksa bersamaan untuk mencari permasalahan yang menyebabkan sulit hamil apakah nantinya dari suami atau dari istri atau bisa jadi keduanya, sehingg penanganannya akan lebih akurat dan tidak bisa hanya ditimpakan untuk istri saja. Sedangkan pada suami umumnya kalau bisa ejakulasi dengan bagus dianggap tak ada masalah tapi kedua suami istri berpotensi untuk menyebabkan terjadinya ketidaksuburan, keduanya harus diperiksa bersamaan.
Makuku Family berasal dari “MAMA” dan “AKU”, sedangkan istilah “Family” adalah akronim untuk “Father and Mother, I Love You”. Makuku Family berkomitmen untuk membangun saluran ritel kelas menengah ke atas untuk wanita hamil, bayi, dan anak-anak. Kami memberikan hasil berkualitas tinggi, memberikan pelayanan professional terkaut bayi dari seluruh dunia ke Indonesia. Memberikan solusi ibu dan anak berkualitas tinggi untuk orang tua.
Informasi mengenai Makuku Family dapat diakses di website makuku.co.id, instagram @makuku.indonesia.official dan Tiktok Makuku Family.