Tentu kita pernah bersedih karena sebuah kehilangan atau kecewa atas kegagalan. Kita mempertanyakan semuanya sambil mengusap luka. Hati kita pun bisa tiba-tiba menjadi sakit saat mengingatnya.
Waktu pun berlalu, sedikit demi sedikit kita menjadi lupa. Sebenarnya tidak benar-benar melupakan, kita hanya memilih untuk menaruh duka di lembaran yang tertutup. Cerita harus dilanjutkan, tak perlu mengintip yang sudah menjadi kenangan.
Sampai kemudian Allah mengirimkan kabar gembira. Lalu, hati kita berseru “oh, ini maksudMu, ya Allah, terima kasih sudah menenggelamkan angan yang kemarin untuk menumbuhkan kisah yang indah hari ini”.
Pernah seperti itu?
Kita bersyukur atas hal-hal yang tidak terjadi di masa lalu. Karena hari ini, akhirnya kita mengetahui kenapa Allah tidak merestui hari kemarin itu terjadi. Kemudian, kita terharu dan merasa bodoh pernah berburuk sangka pada Yang Maha Baik. Saat itulah, hikmah menjadi hadiah terbaik untuk sentuhan jiwa.
Sebenarnya dalam Qur’an sudah diingatkan bahwa manusia itu memang pada dasarnya bersifat tergesa-gesa. Kita ingin segalanya tuntas dalam sekejap. Jika itu berhasil, maka dianggap kebaikan. Jika gagal, sudah pasti keburukan. Padahal rumus hidup tidak selalu tersusun seperti itu.
Kebaikan di awal bisa menjadi penguji di akhir. Kegagalan di awal bukan penentu kesudahan yang buruk.
Puzzle kehidupan kadang terasa acak, tapi itulah takdir terbaik yang sudah Allah susun dengan rapih. Setiap detailnya tentu Allah sudah pertimbangkan. Walau kadang waktu yang Allah inginkan berbeda dengan waktu yang kita dambakan.
Tidak ada keputusan Allah yang buruk. Jangan-jangan kita saja yang terlalu cepat mengambil kesimpulan. Hingga tersiksa oleh perasaan sendiri. Sakit karena pemikiran sendiri.
Maka, selalu yakinkan diri bahwa langkah-langkah kecil kita hari ini adalah bentuk persiapan dari Allah untuk kita menyambut sesuatu yang besar. Sesuatu yang lebih besar daripada apa yang kita bayangkan. Jadi, jangan biarkan prasangka buruk mendahului pekerjaan-pekerjaan baik.
sebagai muslim kita memang harus selalu yakin kalau Allah akan memberikan takdir yang terbaik untuk kita, ya. tentunya kita juga harus berusaha untuk melakukan hal baik dan yang diperintahkan Allah agar bisa mendapat karunianya
Huaa kenapa relate dengan kondisi sekarang sih. Tapi bener ya mbak, pasti selalu gitu. Kita maunya buru2 aja, padahal Allah punya waktu yang lebih baik buat kita. Luv mbak, makasih tulisannya.
Jadi ingat, semua takdir itu baik kita hanya disuruh untuk bersabar saja. Setiap kejadian kecil yang kita alami adalah sarana kita untuk belajar.