Jika berkunjung ke kota Palembang tentu sudah tak asing dengan penampakan Light Rail Transit (LRT). LRT ini sudah melayani transportasi masyarakat Palembang sejak 2018. Sebagai moda transportasi yang beroperasi di atas rel, LRT memiliki lima manfaat penting, yaitu:
Pertama, dapat mengurangi waktu tempuh dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Stasiun DJKA. Dengan menggunakan LRT, penumpang menghemat waktu tempuh 14 menit, dari yang sebelumnya 63 menit apabila menggunakan kendaraan mobil.
Kedua, LRT mengurangi kemacetan dengan efektif karena berkurangnya volume lalu-lintas di jalan raya kota Palembang.
Ketiga, penggunaan LRT mampu mengurangi polusi udara, serta sifatnya yang ramah lingkungan membuatnya menjadi transportasi rendah polusi dan hemat bahan bakar.
Keempat, masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan pelayanan angkutan umum dengan tarif terjangkau.
Kelima, meningkatkan pengembangan kawasan dan pemanfaatan lahan melalui skema Transit Oriented Development (TOD) disepanjang koridor LRT Palembang.
Selama ini, LRT Palembang melayani penumpang dalam 13 stasiun pemberhentian, yaitu stasiun Bandara SMB II, Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD, garuda Dempo, Demang, Bumi Sriwijaya, Dishub, Cinde, Ampera, Polresta, Jakabaring dan DJKA.

Pembangunan LRT sangat ideal untuk kota yang berkembang seperti Palembang. Karena dengan adanya LRT akan membuat kegiatan pembangunan dan pengembangan transportasi dapat dilakukan dengan baik dan terstruktur.
Selain itu, LRT Palembang juga membuka kesempatan lapangan kerja pada saat konstruksi maupun pengoperasian dan pemanfaatannya. Pemanfaatan infrastruktur LRT yang terintegrasi dengan stasiun-stasiun lainnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing perkotaan, serta mendorong aktivitas ekonomi masyarakat dan UMKM secara khususnya
Jumlah penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang terus meningkat setiap tahunnya setelah resmi dioperasikan 2018 lalu. Balai Besar Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan mencatat, jumlah penumpang LRT pada Oktober 2022 mencapai 9.666 orang dengan angka kumulatif pertengahan Oktober 2.328.970 orang.

Dengan banyaknya stasiun, LRT Palembang terbukti mampu mengurangi kemacetan dan polusi kota Palembang. Fasilitas dalam LRT yang nyaman juga membuat anak-anak, orangtua maupun penyandang disabilitas dapat mengakses stasiun dengan mudah.
Tidak hanya terhindar kemacetan, berikut ini adalah manfaat yang akan dirasakan saat memanfaatkan LRT untuk mendukung mobilitas sehari-hari, yaitu:
Mengurangi pemborosan BBM
Selain harganya yang semakin mahal, berkendara secara pribadi membuat bahan bakar cepat habis. Cara paling efektif untuk menghemat bahan bakar sebenarnya adalah dengan menaiki kendaraan umum seperti LRT.
Ramah lingkungan
LRT didesain sebagai transportasi umum yang nyaman dan aman berstandar internasional. Selain itu, LRT termasuk salahsatu moda transportasi ramah lingkungan yang mampu mengurangi produksi karbon emisi kendaraan pribadi.
Tarif murah
Hanya dengan harga tiket yang sangat murah, yaitu Rp. 5.000 sudah bisa merasakan kenyaman menaiki LRT Palembang. Kelebihan lainnya, stasiun yang bersih dan gerbong yang memiliki pendingin ruangan, membuat perjalanan terasa nyaman.
Waktu tempuh jadi lebih singkat
Karena teknologi modern yang diterapkan pada LRT, antar stasiun bisa ditempuh dengan lebih singkat. Dengan begitu, penumpang pun bisa sampai tujuan dengan cepat.
Menurunkan angka kecelakaan
Dengan transportasi umum yang cepat, nyaman dan ramah lingkungan seperti LRT, terbukti dapat menurunkan angka kecelakaan di jalanan. Hal tersebut karena LRT dapat memberikan pengalaman yang lebih baik daripada harus mengendarai kendaraan pribadi.
Maka dari itu, Dinas Perhubungan Sumatera Selatan mengajak warga Palembang untuk naik LRT dengan slogan “Payo Naik Kereta”. Bersama Dishub Sumsel, kita realisasikan Sumsel Maju untuk Semua.