Sebagai orang yang sudah menikah, memiliki anak adalah sesuatu yang sangat didambakan. Maka dari itu, saya sangat tertarik untuk mengikuti perkembangan zaman dalam bidang perencanaan kehamilan, khususnya bayi tabung. Dan pada hari Ahad, 30 Oktober 2022, saya bertemu dengan Dr Indra NC Anwar, Sp.Og, seorang dokter ahli dalam bidang bayi tabung.
Dokter Indra menyebutkan bahwa salahsatu tanda awal pasangan yang harus melakukan program kehamilan adalah jika dalam satu tahun belum ada tanda-tanda kehamilan walau sudah berhubungan secara teratur. Apabila hal itu terjadi, suami istri tersebut perlu melakukan pemeriksaan lebih intensif untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Selain melalui cara alami, kehamilan juga bisa dilakukan dengan cara Inseminasi buatan dan Bayi Tabung. Inseminasi adalah teknik pembuahan dengan cara memasukkan sperma terbaik ke dalam Rahim dengan menggunakan alat sejenis kateter. Inseminasi ini maksimal dilakukan sampai 3 kali dalam waktu 6 bulan.
Sedangkan Bayi Tabung atau IVF (In Vitro Fertilization) adalah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma yang dilakukan di laboratorium. Pembuahan ini akan menciptakan embrio bayi. Dari semua embrio itu akan dipilih yang paling berkualitas, kemudian ditransfer ke rahim agar bisa tumbuh dan berkembang.
Dengan pengalaman selama kurang lebih 25 tahun dalam menangani pasien Bayi Tabung, Dokter Indra menyarankan bahwa sebaiknya program Bayi Tabung ini dilaksanakan saat istri berusia maksimal 35 tahun. Karena pada usia tersebut, masih terdapat sel telur yang berkualitas untuk dilakukan proses Bayi Tabung.
Perlu diketahui, perempuan dianugerahi sel telur sejak lahir. Tetapi, semakin bertambah umur, jumlah sel telur akan semakin berkurang. Maka dari itu, perempuan mengalami menopause.
Berbeda dengan perempuan, lelaki akan terus memproduksi sperma sepanjang hidupnya. Karena setiap tujuh hari, terjadi proses produksi sperma baru.
Adapun tahapan dalam melakukan proses Bayi Tabung atau IVF adalah sebagai berikut:
Persiapan
Pada tahap persiapan, suami istri harus memastikan tubuh mereka dalam kondisi sehat. Bisa dilakukan dengan cara membentuk pola makan yang sehat dengan gizi seimbang, menjaga berat badan dan rutin berolahraga.
Selain persiapan fisik, kesiapan mental juga perlu diperhatikan. Selalu berdo’a dan optimis akan memperbesar peluang keberhasilan program bayi tabung.
Induksi Ovulasi
Induksi Ovulasi adalah pelepasan sel telur dengan menggunakan obat-obatan. Dengan cara ini, peluang pembuahan akan lebih besar karena sel telur yang diambil bisa lebih banyak.
Pengambilan Sel Telur
Sel telur diambil dari ovarium untuk dievaluasi dan diseleksi. Setelah itu, sel telur akan disatukan dengan sel sperma dan ditempatkan dalam suatu wadah khusus.
Pembuahan
Selanjutnya, sel telur dan sel sperma tersebut diletakkan dalam sebuah inkubator agar terjadi pembuahan dan pembentukan embrio.
Persiapan Embrio
Saat proses pembuahan berhasil, maka akan terbentuk embrio. Selanjutnya, embrio ini akan dievaluasi dan dipilih yang paling sehat dan berkualitas untuk ditanamkan pada rahim calon ibu.
Penanaman Embrio
Setelah embrio berhasil dalam inkubator, maka selanjutnya akan ditransfer ke rahim ibu melalui proses penanaman. Proses penanaman embrio biasanya dilakukan lima hari setelah proses pembuahan berhasil.
Saat embrio berhasil tertanam di rahim ibu, maka selanjutnya harus dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk memastikan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Walau program Bayi Tabung belum tentu berhasil pada setiap pasangan, tetapi Dokter Indra meyakinkan bahwa presentase tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Maka dari itu, untuk memperbesar peluang keberhasilan, suami istri harus menyiapkan pola hidup sehat dan menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa agar dimudahkan dalam menjalani prosesnya dan diberikan hasil yang terbaik.
Tentang Morula IVF Jakarta
Berawal dari Klinik Fertilitas Morula yang berdiri pada tahun 1997 di Jakarta, Morula kini sudah menjadi jaringan klinik Bayi Tabung terkemuka dan terbesar di Indonesia. Saat ini, Morula IVF memiliki 11 cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
Dengan didukung teknologi canggih seperti PGTA-A, IMSI dan ERA, Morula memiliki tingkat keberhasilan program IVF sebesar 72%. Selain itu, terdapat juga teknologi seperti Timelapse, Egg Banking, Sperm Preservation, Embryo Preservation, dan Chromosome Detection: 46XX atau 46XY.
Sebagai bukti keunggulannya, Morula IVF telah mendapat sertifikasi RTAC karena telah berkomitmen untuk memberikan layanan dengan standar internasional, baik dalam proses, protokol medis, IVF treatment, serta pelayanan pada pasien. Dengan kualitas yang terjamin, Morula IVF sudah sejajar dengan klinik Bayi Tabung di Asia Pasifik (Australia, Jepang, Singapura dan Korea Selatan).
Jd tau banyak soal bayi tabung. Dulu tau nya bayi tabung itu cuma di RS, eh rupanya ada klinik khususnya. Smoga makin membantu pasangan pasutri yg ingin punya momongan ya.
Ternyata banyak banget ya tahapan yang harus dilewati pasangan yang menginginkan bayi tabung. masyaAllah, moga dimudahkan dan diberi kesabaran dalam menunggu hadirnya buah hati.
Wah keren, udah ada 11 cabang. Jadi mempermudah para pekuang garis dua ya
Alhamdulillah ada solusi bagi pasangan yang belum dikaruniai momongan..
Keren ya.. Udah 11 cabang..
Peluang besar atau kecil, bagi seorang calon ibu dan calon ayah yang sangat merindukan momongan pasti akan sangat yakin dan optimal dalam melakukan ikhtiar satu ini