Skip to content
Hayati's Journal
Menu
  • About
  • Movies
  • Books
  • review
    • Film
    • book
    • place
    • product
  • thoughts
Menu

Moonrise Over Egypt: Agama dan Negara Tak Bisa Dipisahkan

Posted on Maret 23, 2018 by Hayati Ayatillah

Sebelum membahas review saya tentang film Moonrise Over Egypt, berikut sinopsis singkatnya:

April 1947, delegasi Indonesia tiba di Kairo untuk melakukan misi diplomatik demi mendapatkan pengakuan de jure dari pemerintah Mesir atas kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah Haji Agus Salim, Abdurrachman Baswedan, Mohammad Rasjidi dan Nazir Sutan Pamuntjak.


Tetapi, kenyataannya tidak semulus rencana. Duta Besar Belanda untuk Mesir, Willem Van Recteren Limpurg, meluncurkan serangkaian taktik untuk menggagalkan misi delegasi Indonesia termasuk menyusupi kelompok delegasi Indonesia dengan mata-mata.

Apa yang terjadi selanjutnya? Silahkan menonton di bioskop ya 😁

Dari segi poster dan trailer jujur saja, film ini terasa kurang menarik tetapi karena saya suka sejarah jadi berfikir toh saya ingin menikmati, mengetahui dan belajar sejarahnya. Jikapun nanti filmnya kurang menarik, setidaknya engga rugi amat gitu ya, minimal dapat pengetahuan baru. Jadi, fix, saya dan suami nonton film ini.

Ketika masuk ke dalam studio, kaget, karena didalamnya hanya ada 4 orang penonton, sudah termasuk kami berdua. Sedih ya, film bernilai sejarah gini malah kurang peminatnya.

Nah, meskipun awalnya meragukan, tapi, Alhamdulillah puas banget setelah nonton film berdurasi 114 menit ini. Walau bertema sejarah tetapi tidak membosankan, nilai sejarahnya jelas, bumbu dramanya pas, kocak tapi tidak terkesan alay atau lebay gitu. Kadang ada penampakan di frame filmnya yang berlebihan, tetapi itu tidak terlalu mengganggu jalannya cerita jadi saya mah no problem.

Secara garis besar, film yang disutradarai oleh Pandu Adiputra ini tentang perjuangan delegasi Indonesia, lebih mengerucut lagi kita akan dibuat kagum oleh betapa kerennya Haji Agus Salim. Seorang pahlawan yang bergelar The Grand Old Man, diplomat yang jago beberapa bahasa asing ini contoh seorang muslim yang baik juga nasionalis sejati. Beliau selalu menyertakan Allah dalam setiap keadaan dan mencintai negerinya lebih dari keluarganya, teman-temannya bahkan dirinya sendiri.

Selain berisi kisah perjuangan, fim ini juga menabur unsur drama percintaan dan persahabatan yang sederhana, manis tetapi menyentuh hati. Kita akan berkenalan dengan Hasan, Hisyam dan Zahra yang mewakili mahasiswa Indonesia dan Malaysia yang mendukung perjuangan, juga hubungan saling mendukung dan memahami antara Abdurrahman Baswedan, Mohammad Rasjidi dan Nazir Sutan Pamuntjak.

Pada film ini juga banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil, seperti kecintaan terhadap negeri, perjuangan, pengorbanan, keikhlasan, kepiawaian diplomasi, persahabatan juga arti memegang suatu amanah. Jika kita muslim, maka Haji Agus Salim telah memberi contoh bahwa Islam itu bukan sekedar sajadah dan sholat tetapi juga pandangan hidup yang menentukan arah kehidupan kita, sebagai muslim, sebagai manusia, juga sebagai warga suatu negara.

Satu lagi yang paling saya suka adalah di film ini bertabur dialog-dialog keren yang menginspirasi tentang perjuangan, kehidupan, bahkan pernikahan. Salahsatu quote yang paling saya ingat adalah ketika Haji Agus Salim berbincang dengan Hisyam, dengan yakin beliau berkata:

Berjuang itu bukan pilihan tetapi kemestian hidup

Jadi, buat teman-teman yang suka nonton film atau ingin belajar sejarah Indonesia dengan format yang lebih asyik, bisa nonton Moonrise Over Egypt ini. Selamat menonton 😊😊😊

51 thoughts on “Moonrise Over Egypt: Agama dan Negara Tak Bisa Dipisahkan”

  1. Lala Yusuf berkata:
    Maret 23, 2018 pukul 11:29 pm

    Aku belum nonton dan malah gatau ada ini di bioskop hahaha

    Balas
  2. Antin Aprianti berkata:
    Maret 25, 2018 pukul 5:49 am

    Baru tau ada film ini, masih tayang ga sih?

    Balas
  3. airin berkata:
    Maret 26, 2018 pukul 3:48 am

    Jadi pengen nonton…

    Balas
  4. Lisa Fransisca berkata:
    Maret 26, 2018 pukul 11:05 am

    wah baru tahu ada film ini di bioskop.
    makasih infonya, kak hay!

    Balas
  5. tutyprihartiny06 berkata:
    Maret 26, 2018 pukul 1:19 pm

    Saya membaca perjuangan diplomasi hebat mereka di berbagai literatur. Luar biasa memantik nasionalisme kita. Jika masih tayang, saya ingin segera nonton juga.. Haturnuhun kak Hayati review filmnya

    Balas
  6. Deny Oey berkata:
    Maret 26, 2018 pukul 4:00 pm

    Posternya gk menarik banget ya..
    Tapi filmnya memunculkan istilah “don’t judge movie by its poster”.. Hahaha

    Balas
  7. Jejak Kartini berkata:
    Maret 26, 2018 pukul 10:48 pm

    Aku baru tau ada film ini mbak.. Mungkin yg di bioskop sedikit krn mereka bagian dr aku (gak tau). Tp stlh tau, aku jd tertarik untuk nntn krn baca buku ttg peristiwa itu mungkin susah sempatnya bisa diwakilkan dlu dg nntn yg durasinya lbh ringkas. Makasi mbak hayati informasinya.. 😊

    Balas
  8. ceritabangdoel berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 12:44 am

    nontoon aaah

    Balas
  9. Achmadi Anggi berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 2:27 am

    Jadi ingin nonton

    Balas
  10. Novtalia berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 4:28 am

    “Berjuang itu bukan pilihan tetapi kemestian hidup” nice quote

    Balas
  11. Achi H Mitrowiredjo (@achi_hartoyo) berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 6:03 am

    abis baca review jadi pengen nonton. beneran ga tau kalau ada film ini

    Balas
  12. Puteno berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 7:10 am

    Jadi pengen nonton. Semoga masih tayang

    Balas
  13. inggit komala berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 8:01 am

    aku baru tau ada film ini hehee

    Balas
  14. Ifa Mutia berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 8:04 am

    Wah..kalau masih tayang boleh juga nih ditonton
    Terima kasih infonya..

    Balas
  15. iuef (Ayu F) berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 8:21 am

    Dana promosinya sepertinya memang minim, keliatan dari komen2 sebelum2nya. Saya sendiri kalau karena gak liat jadwal film, juga gak tahu ada film ini.
    Tapi salut sama sineas yg udah bikin ini, ya nggak?

    Balas
  16. ristiyanto berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 10:08 am

    Terus kapan nonton di Jakarta bareng member Kubbu?

    Balas
  17. Budi Setiadi berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 10:31 am

    Wah kok baru tau ya filmnya, jadi penasar pengen nonton

    Balas
  18. kelanakucom berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 10:47 am

    jadi pengen nonton… 🙂

    Balas
  19. EkaRahmawatizone berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 12:31 pm

    Kayaknya tim promosi filmnya kurang bekerja keras bt memasarkan filmnya jd banyak yg belum tahu. Tapi abis baca tulisan ini aku jadi mau nonton trailernya di yutub hehe. Tim promosinya hrs berterima kasih sama Mba Hayati, karena setidaknya sudah mempromosikan film Moonrise Over Egypt secara tidak langsung heheeh

    Balas
  20. AriWidi berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 3:27 pm

    ini anakku yang merengek pengen nonton ini. karena dia suka sejarah banget. dari sejarah luar negeri ampe dala negeri dia ikutin..ini memang soon pgn nonton saya

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 7:53 am

      Ayo nonton, mba, sepertinya masih ada kalo sampai hari ini saja 🤔

      Balas
  21. Yunita Tresnawati berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 3:43 pm

    Kalau masih tayang, yuk guys nonton bareng kita. Mungkin promosinya kurang gencar kali ya sampai ga banyak yang tahu film ini. Makasih ulasannya kak Hayati yang tidak lelah hehehehhe

    Balas
  22. taumyalif berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 11:26 pm

    Ini filmnya masih ada di bioskop?

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 7:50 am

      InsyaAllah masih, Mas, mungkin bisa cek dulu k web nya cineplex atau cgv

      Balas
  23. titi purwati berkata:
    Maret 27, 2018 pukul 11:50 pm

    Media belajar makin beragam sekarang ya. Jadi mengenal sejarah tidaklagi membosankan. keren.

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 7:51 am

      Iya, Mba, enak kan ya kalo belajar lewat film gini jadi ga bosenin

      Balas
  24. lenifey berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 1:48 am

    Wah sayang banget ini sepertinya filmnya kurang promosi.. saya suka banget sama kata2 kak hayati.. islam itu bukan sekedar sajadah dan solat tetapi juga pandangan hidup.. keren kak 👍

    Balas
  25. EkaSiregar.com (@bangekasiregar) berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 5:48 am

    sedih selalu dengan kondisi spt ini ya.. apresiasi terhadap karya bangsa sendiri masih kurang

    Balas
  26. Dewi Setyowati berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 6:53 am

    Sepertinya menarik nih Mbak. Thanks reviewnya..

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:33 am

      Sama-sama, Mba

      Balas
  27. elsamartinalova berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 7:07 am

    Wah menarik ya, makasih kak ceritanya.

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:33 am

      Sama-sama, cha

      Balas
  28. Kalena Efris berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 8:16 am

    Kemarin ada yang ngajak nonton film ini, tapi malah ga jadi. Setelah baca review dari Kak Hayati, aku jadi penasaran pengen nonton.

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:33 am

      Yaaah sayang banget, keknya hari ini terakhir deh film ini d bioskop 🤔

      Balas
  29. Dede Ruslan berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 8:33 am

    waaa keren ada filmnya, aku jd kepengen nntn juga, makasih infonya

    Balas
  30. dayuanggoro16 berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 8:51 am

    Padahal film bersejarah, tapi ko promosinya kurang yah….

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:32 am

      Mungkin dananya kurang ya, Mas 😁

      Balas
  31. Maya Nirmala Sari berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 9:12 am

    Wah, sepi ya penontonnya. ya tidak dapat dipungkiri peminat film jenis ini bisa dibilang memprihatinkan. Saya penasaran juga setelah baca review ini.

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:31 am

      Iya, Mba, tapi memang diakui promosinya kurang juga sih ya

      Balas
  32. Beni Ananto berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 10:29 am

    Kayaknya banyak pemain barunya ya, Kak?

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      Maret 28, 2018 pukul 10:31 am

      Iya, Mas

      Balas
  33. nasa berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 11:38 am

    Wah boleh ni ditonton. Aplagi cerita si idola Bpk Agus Salim

    Balas
  34. Citra Rahman berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 12:38 pm

    Film Indonesia itu kalau pemerannya bukan aktor atau sutradaranya udah beken, bakal ga kedengeran keberadaraannya. Dan jika penyebabnya adalah kedua hal di atas, berarti ada tambahan satu masalah lagi: kurang dana untuk promosi. Hehehe

    Balas
  35. Diah Sally DSM berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 1:26 pm

    Film berlatar sejarah, salah satu hal paling asik buat belajar sejarah. NIce, I’ll watch. Dan sudah turun layar, kalau begitu saya akan menunggu di HOOQ. Thanks recommendasi nya.

    Balas
  36. Nunik Utami berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 1:41 pm

    Eh, aku malah nggak tau ada film ini. Cari info, ah..

    Balas
  37. Fajar Hidayat (@PangeranLelea) berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 1:49 pm

    kalau agama dan negara dipisahkan berati negara sekuler

    Balas
  38. ndarikhaa berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 2:41 pm

    hooo yang kmarin diposting di IG Stories yah?

    Balas
  39. Agusonpapers berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 3:35 pm

    malah beneran baru ngeh ada ini film…perasaan lewat terus XXI tapi ga liat kok ya,..kesirep apa jangan jangan

    Balas
  40. inezdwijayanti89 berkata:
    Maret 28, 2018 pukul 11:04 pm

    film bagus kenapa yg nonton dikit ya?
    jadi pengen nonton ntar 🙂
    https://helloinez.com

    Balas
  41. Ning berkata:
    Maret 29, 2018 pukul 12:49 am

    Kayaknya mereka strategi marketingnya kurang ya. Soalnya aku gak tau film ini. Huhu

    Balas
  42. Arlindya berkata:
    April 6, 2018 pukul 2:11 pm

    Sedih ya …udh banyak film indo yg berkualitas tp peminatnya sedikit dan lbh memilih film hollywood. Padahal byk film dalam negeri yg menang di festival film internasional. Semoga mulai sadar ya masyarakat kita mencintai produksi negeri sendiri

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  • Untuk Enna
  • Terobosan IDN Media dalam Menghadapi Resesi di Tahun 2023
  • Makin Seru Live Streaming Dengan IDN Live di IDN App
  • Objek Wisata di Palembang Ini bisa Dikunjungi dengan Menggunakan LRT

Recent Comments

  1. Deny Oey mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  2. Rivai H mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  3. RULY mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  4. Ade mengenai Untuk Enna
  5. Dayu Anggoro mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader

Archives

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • Agustus 2021
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Januari 2018
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • November 2016
  • September 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Oktober 2012

Categories

  • Daily Life
  • Inspiration
  • Review
  • Thoughts
  • Travel
© 2023 Hayati's Journal | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme