Suatu saat, Rasulullah memimpin pasukan muslimin melawan pasukan musyrikin.
Dalam pasukan muslimin terdapat seorang laki-laki bernama Qotsman. Ia bertempur penuh keberanian. Banyak prajurit musuh yang mati ditangannya. Pada pertempuran itu, Qotsman bagaikan seekor singa lapar yang menerkam mangsanya. Namun, pasukan muslimin menemukan Qotsman terbujur kaku dengan luka-luka disekujur tubuhnya. Menurut para sahabat Rasulullah, Qotsman telah gugur sebagai syuhada dan masuk surga.
Namun Rasulullah berkata lain “Sebenarnya Qotsman termasuk penghuni neraka. Karena selama pertempuran tadi, Qotsman tertikam pedang musuh hingga tubuhnya terluka. Sayangnya, ia tidak tahan menanggung sakit lukanya. Ia jadi putus asa dan akhirnya bunuh diri dengan menusukkan pedang ke dadanya”
“Karena itu kematian Qotsman bukanlah syahid dibunuh musuh, tapi ia membunuh dirinya sendiri” lanjut Rasulullah kemudian. “Itulah yang membuatnya menjadi penghuni neraka. Qotsman berperang bukan ikhlas karena Allah, melainkan hanya ingin terkenal”