Skip to content
Hayati's Journal
Menu
  • About
  • Movies
  • Books
  • review
    • Film
    • book
    • place
    • product
  • thoughts
Menu

Parasite: Ketika Kelas Atas dan Kelas Bawah Saling Memanfaatkan

Posted on Agustus 29, 2021 by Hayati Ayatillah

Jika mengenal Korea Selatan hanya memproduksi drama-drama romantis, maka sudah saatnya untuk mengubah pemikiran seperti itu setelah menonton Parasite. Film bergenre black comedy thriller yang disutradari Bong Joon Ho sukses membawa emosi dan pemikiran penonton bercampur aduk dengan alurnya tak terduga, akting yang berkualitas dan sinematografi yang cantik. Berkat kepiawaian sutradara, kru juga aktor di dalamnya, Parasite mendapat penghargaan Piala Oscar untuk Film Terbaik pada Academy Awards 2020.

Sutradara dan pemeran film Parasite merayakan kemenangan di Oscar 2020 (source: kompas.com)

Parasite bercerita tentang kesenjangan ekonomi dan strata sosial di Korea Selatan. Dengan dialog dan penggambaran yang apik, terlihat jelas jurang yang sangat besar di antara kehidupan kelas bawah dan kelas atas di sana. Walau menggambarkan perbedaan, tetapi Bong Joon Ho tidak menghakimi salahsatu kelas sebagai pihak yang benar ataupun salah.

Mengangkat kisah antara keluarga kaya dan keluarga miskin. Ide cerita Parasite terlihat sederhana, tetapi dieksekusi dengan baik oleh sutradara yang handal, penulis skenario yang baik dan aktor yang berkualitas, maka jadilah sebuah film yang mempesona. Maka, amat wajar sekali jika Parasite meraih banyak kemenangan pada ajang-ajang tertinggi dunia perfilman nasional maupun internasional.

Sinopsis

Official poster Parasite (source: rottentomatoes.com)

Tahun rilis: 2019

Genre: Black Comedy Thriller

Sutradara: Bong Joon Ho

Pemeran: Song Kang Ho, Lee Sun Kyun, Cho Yeo Jeong, Choi Woo Shik, Park So Dam, Lee Jung Eun, Jang Hye Jin

Keluarga Kim yang terdiri dari ayah Kim Ki Taek, ibu Chung Sook, Ki Woo dan Ki Jung, mereka bekerja sebagai penyusun boks pizza. Hari itu mereka kehilangan sinyal internet, sang Ibu kebingungan karena sedang menunggu orderan. Dibantu Ki Jung, Ki Woo terus menerus mencari sinyal gratis di setiap sudut rumah mereka yang semi basement. Dan orderan itu memang datang, tetapi mereka tak luput dari komplain.

Di tengah seretnya keuangan mereka, Min Hyuk datang. Ia menawari ki Woo untuk mengajar les bahasa inggris seorang putri dari keluarga Park yang kaya raya. Tentu saja, Ki Woo mengiyakan. Sebuah kesempatan baginya untuk memperbaiki keuangan keluarga walau harus memalsukan ijazah yang ia anggap sebagai surat belajar lebih dahulu sebelum ia benar-benar masuk ke perguruan tinggi tersebut.

Ki Wo yang diterima baik oleh keluarga Park melihat potensi pekerjaan lain pada keluarga tersebut. Sejak itulah disusun rencana agar satu persatu anggota keluarga Kim menjadi karyawan di keluarga Park. Sebuah siasat yang cerdik, halus, namun licik dijalankan dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada Tuan dan Nyonya Park. Dan akhirnya, ayah, ibu serta Ki Jung berhasil masuk menjadi pekerja keluarga Park di pos yang berbeda-beda.

Keluarga Kim (source: rottentomatoes.com)

Hingga suatu hari di saat keluarga Park sekeluarga pergi keluar demi merayakan ulang tahun anak bungsu mereka, Da Song. Kepergian mereka membuat keluarga Kim merasa berkuasa atas rumah itu dan berakting seolah-olah itu adalah rumah mereka. Tetapi kebahagiaan dan kenyamanan keluarga Kim mulai terusik ketika pembantu keluarga Park yang lama, Moon Gwang, datang mengetuk pintu. Dia ingin menengok suaminya, Geun Sae, yang sudah bertahan selama 4 tahun di ruang bawah tanah karena terlilit utang dan dikejar para penagih.

Suasana makin runyam saat Moon Gwang dan Geun Sae mengetahui topeng dan akal bulus keluarga Kim. Terjadilah perkelahian di antara mereka saling memperebutkan kekuasaan atas rumah keluarga Park. Di tengah-tengah pertarungan, Nyonya Park memberitahu Chung Sook kalau mereka batal plesiran dan sudah jalan menuju pulang yang kira-kira 8 menit lagi sampai rumah.  

Demi menyembunyikan kebohongan, keluarga Kim berusaha sekuat tenaga mengurung Moon Gwang dan Geun Sae kembali ke dalam ruang bawah tanah. Saat keluarga Park sampai rumah, Chung Sook berusaha mengendalikan keadaan, sedangkan Ki Taek, Ki Woo dan Ki Jung yang hampir ketahuan bersembunyi di bawah meja.

Persoalan di rumah keluarga Park tertangani, keluarga Kim mendapat musibah baru yang membuat mereka sekeluarga harus merancang ulang strategi. Sebagai ayah, Ki Taek berusaha menenangkan Ki Woo dan Ki Jung.

Keesokan harinya, setelah hari kemarin yang panjang dan penuh kejutan bagi keluarga Kim. Mereka harus mengikuti perayaan ulangtahun Da Song di rumahnya. Dalam situasi banyak orang dan darurat, serta tak menentu, terjadilah hal yang menghebohkan buat keluarga Kim, keluarga Park maupun para tamu.

PLOT TWIST YANG MENGAGUMKAN

Tuan dan nyonya Park (source: rottentomatoes.com)

Dengan premis yang sederhana, tetapi nancap ke hati. Parasite (2019) mengangkat isu yang banyak terjadi dan sering terdengar di masyarakat, baik di kalangan atas maupun kalangan bawah. Tentu hal itu bisa menjadi refleksi diri untuk masing-masing pihak dalam hidup bersosial.

Di dunia nyata saya pernah kenal dengan orang-orang seperti keluarga Park dan keluarga Kim. Kebiasaan keluarga kaya itupun sama dengan keluarga Park yaitu selalu lebih percaya dengan rekomendasi orang-orang terdekat, memakai bahasa tak langsung jika ingin mengatakan sesuatu, senang berkumpul dan berbagi dengan sesamanya. Sedangkan keluarga Kim yang mewakili kelas bawah menggambarkan bagaimana mereka selalu ceria, saling menyayangi dan saling mendukung satu sama lain, walau kadang cara mereka bertahan hidup bisa melewati batas.

Nyonya Park yang sederhana dan baik hati (source: rottentomatoes.com)

Sepanjang durasi 2 jam 12 menit, kita bisa melihat bahwa baik keluarga Park maupun keluarga Kim memiliki kelebihan, kelemahan dan cara pandang terhadap satu sama lain. Keluarga Park sangat bergantung pada keluarga Kim, keluarga Kim membutuhkan keluarga Park. Hubungan mereka terdapat unsur simbiosis mutualisme walau sebenarnya di belakang mereka berbicara buruk tentang satu sama lain. Maka dari itu, saya meyakini film Parasite bukan hanya menggambarkan antar kelas dalam kehidupan masyarakat, tetapi juga akan berdampak pada cara pandang dan cara pikir masing-masing keluarga dalam melihat satu sama lain.

Plot twist dari film ini adalah bahwa tak ada unsur heroisme kalangan bawah atau kemenangan kalangan atas. Semuanya tersusun serasi, berantai dan rapih di tiap detiknya hingga membuat penonton menikmati juga menduga-duga apa yang akan terjadi di setiap scenenya. Dan sesuatu yang tak disangka di akhir memberi kejutan juga jawaban yang walau terkesan menggantung, tetapi saya cukup menyukai ending menggantung yang membuat penonton berpikir dan memutar ulang hingga memahami maksud Bong Joon Ho dalam menyusun Parasite.

Parasite adalah film dengan cerita biasa yang dibuat dengan luarbiasa. Alurnya akan membuat kita tertawa, menangis, berpikir, marah, takut, kecewa, terguncang, campur aduk sekali. Dialog-dialognya sangat menggambarkan kondisi psikis dan sosial tiap tokohnya, selain itu tak hanya berbicara meluapkan kata-kata, terdapat banyak makna di dalamnya, baik dalam mengemukakan sebuah nasehat ataupun sindiran. Sinematografi yang aduhai, serta akting yang berkualitas membuat Parasite menjelma menjadi sebuah film yang sempurna.

TAK ADA HIDUP DAN RENCANA YANG SEMPURNA

Ki Jung dan Ki Woo (source: rottentomatoes.com)

Keluarga Park walau memiliki segalanya tetapi jika ditilik dalam, maka ia memiliki ketakutan terhadap hal-hal yang asing. Ia susah mempercayai siapapun, tetapi ketika sudah percaya, maka akan percaya sekali sampai tidak melihat ada kebohongan di sana.  Sebuah kelemahan yang beresiko bagi kehidupan mereka. Sedangkan keluarga Kim saking yakin dan percaya diri dengan rencananya, mereka bisa sangat brutal jika ingin mendapat sesuatu. Hal-hal yang dilakukan oleh Kim sekeluarga bisa membuat kemiskinan menjadi faktor penyebab timbulnya kejahatan. Begitulah dua keluarga hidup berdampingan karena dipaksa oleh keadaan dan kesempatan.

Salahsatu dialog yang sangat menggambarkan keresahan dan ciri masing-masing keluarga adalah kata-kata Chung Sook pada suaminya, Ki Taek. Dia berkata “Bukan kaya namun baik. Tetapi, karena kaya, ia baik, paham? andai saja aku punya uang, aku akan sangat baik”. Dari perkataan Chung Sook, kita seperti dikelompokkan bahwa kekayaan dan kebaikan itu memang sudah sewajarnya berjalan beriringan, sedangkan orang-orang yang berada di garis kemiskinan harus berusaha lebih keras lagi untuk bisa berbuat baik.

Parasite (2019) menunjukkan bahwa status sosial akan mempengaruhi karakter seseorang, baik dalam berinteraksi, berpikir, bertindak dan mengambil keputusan. Perbedaan kelas juga akan menunjukkan sifat-sifat asli manusia yang berada di sekitar kita. Tak ada manusia yang benar-benar sempurna dan tidak ada kebaikan maupun keburukan yang sempurna juga.

Untuk mendapat banyak informasi tentang dunia film, silahkan kunjungi Bacaterus.com.

4 thoughts on “Parasite: Ketika Kelas Atas dan Kelas Bawah Saling Memanfaatkan”

  1. Novi Mailani berkata:
    Agustus 29, 2021 pukul 11:10 am

    Dari dlu maju mundur mau nonton parasite,pas baca ulasan menarik bgt dan pantas kenapa banyak yg nonton, ok thank you buat review’y 🙂

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      November 3, 2021 pukul 7:30 am

      Iyaapp, wajar banget ya banyak yang nonton, cuss cepet ditonton ya 😁

      Balas
  2. duniajannahblog berkata:
    Agustus 29, 2021 pukul 7:38 pm

    Ga di ragukan sih klo film ini
    jdi salah satu film dengan genre black comedy thriller terbaik yang wajib ditonton. Sutradara bong joon ho sangat sukses meracik film ini sehingga layak dpt award.
    Well, gara2 liat ulasan ini jadi pengen rewatch lagi dah. Nice review😁

    Balas
    1. Hayati Ayatillah berkata:
      November 3, 2021 pukul 7:29 am

      Betuuull, Bong Joonho jenius banget bikinnya.. cuss tonton lagi, jan 😁

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  • Untuk Enna
  • Terobosan IDN Media dalam Menghadapi Resesi di Tahun 2023
  • Makin Seru Live Streaming Dengan IDN Live di IDN App
  • Objek Wisata di Palembang Ini bisa Dikunjungi dengan Menggunakan LRT

Recent Comments

  1. Deny Oey mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  2. Rivai H mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  3. RULY mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader
  4. Ade mengenai Untuk Enna
  5. Dayu Anggoro mengenai Surat Buat KUBBU dari Member yang SR alias Silent Reader

Archives

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • Agustus 2021
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Januari 2018
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • November 2016
  • September 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Oktober 2012

Categories

  • Daily Life
  • Inspiration
  • Review
  • Thoughts
  • Travel
© 2023 Hayati's Journal | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme