Aku memejamkan mata untuk memutar ingatan tentang hari-hari yang telah berlalu, tentang banyak orang yang kutemui, tentang kesibukan yang lalu lalang, tentang masalah dan hikmah yang berdatangan.
Kuraba hatiku, lalu bertanya padanya, dari sekian banyak momen dalam hidup, apakah aku pernah menemukan Allah? Apakah aku pernah menemukan Tuhanku?
Dan Alhamdulillah, jawabannya iya, ada.
Ada begitu banyak momen dan terlalu banyak halaman yang harus aku tulis ketika harus menceritakan bagaimana aku menemukanNya.

Aku selalu berpendapat “Allah tuh sayang banget sama aku”
Suatu kali, aku pernah berniat melakukan maksiat, tiba-tiba ada saja halangannya. Begitulah bentuk penjagaannya.
Setiap aku marah, kecewa dan sedih, lalu mempertanyakan semuanya, Allah selalu memberi jawaban di waktu yang tepat.
Saat kebahagiaan datang, aku merasa Allah sedang memberi hadiah padaku.
Pada-Nya, aku akan bercerita apapun. Bagiku, selain menjadi Tuhan, Allah adalah sahabat. Dia yang lebih tahu tentang apapun yang ada pada diriku lebih dari siapapun. Hal-hal yang tidak bisa aku ceritakan pada manusia, telah aku titipkan segalanya padaNya.
Sebagai contoh, suatu hari, aku menginginkan sesuatu, aku tidak bilang siapapun, bahkan kepada suamiku sendiri. Tetapi, tiba-tiba ada suatu jalan dimana dengan cara itu, aku bisa mendapatkan apa yang aku mau, masyaAllah Alhamdulillah. Sejak saat itu, aku hanya mempercayakan semuanya padaNya sambil berkata “Terserah menurut baiknya Engkau saja, ya Allah, aku nurut”
“Kalau do’aku terkabul, aku bahagia karena itu memang keinginanku, tapi kalau do’aku tidak terkabul, aku lebih bahagia, karena itu keinginanNya.”
– Ali Bin Abi Thalib-
Jadi, di titik mana aku menemukan Allah? Aku menemukanNya saat bahagia, saat sedih, saat tertawa, saat mengharap, saat kecewa, saat marah, saat sendiri, saat ramai.
Dia memperhatikan saat aku larut dalam kesibukan. Dia hadir mengeringkan tangisan. Dia mendekap dengan kebahagiaan. Dia ada, selalu ada, bahkan ketika aku lupa.
Tulisanmu bikin aku de javu mbaaa, aku pun merasakan hal serupa, merasa Tuhan memang maha baik dan memberikan segalanya yang terbaik buat kita. Settingan alur, waktu, tempat, kondisi, keadaan, pertemuan sama orang pun terasa udh dipetakan dengan sempurna supaya hasilnya terbaik buat kita. Aku sering ngerasa ya Allah, ndilalah pas orang tua ku pensiun dari jualan dan pulang kampung, pas banget perusahaanku nyediain tempat tinggal jadi pas banget momennya. Alhamdulillah
Alhamdulillah, kita selalu dibikin terkejut sama cara kerja Allah yang menakjubkan ya, mbak.. masyaAllah…
Saat berusaha berkomunikasi sama tuhan soal keinginan hati, tapi ngga nafsu meminta, biasanya malah terkabul ya..hehe..
Nice sharing!
Iyaa, kenapa kadang suka kayak gitu ya, mbaak, hihihi
Makasi dah baca, mbaa
Memang ya tanpa disadari sebenarnya setiap saat kita itu diberikan petunjuk tentang ‘keberadaan’ Tuhan, masalahnya kita cukup peka atau enggak untuk menyadari itu semua…
Iyaapp, ternyata kita harus peka bukan cuma tentang keberadaan manusia, tetapi juga keberadaan Tuhan…