Saat otak berkata: tidak harus sekarang. Kemudian hati menjawab: tidak, harus sekarang. Maka, timbullah perdebatan yang bising dalam semesta pikiran kita.
Setiap orang pasti pernah berada pada fase harus mengikhlaskan atau mempertahankan sesuatu. Baik itu urusan pekerjaan, hobi, keuangan atapun perasaan. Tiba-tiba, semuanya bersegera meminta jawaban.
Saat itu juga, kita mencoba menapaki satu persatu tangga yang berkaitan. Kita mencari penyebab, inti masalah juga beberapa opsi pilihan jalan keluar. Kita mengumpulkan setiap data, lalu mengumpulkannya dalam sebuah file untuk dipertimbangkan baik buruknya.
Dengan banyak do’a meminta dimudahkan urusan, kita menyusun semua tumpukan ide juga saran. Setelahnya, kita kembali merenung apa yang harus diputuskan. Kadang jawabannya langsung ada di depan lama, sering juga malah membuat pikiran tambah berputar tak karuan.
Beberapa hal yang biasanya saya lakukan saat akan membuat sebuah keputusan penting:
Percayai intuisi
Memang intuisi bisa salah, tetapi bisa juga benar. Pengalaman hidup lah yang akan memperkaya dan menguatkan intuisi kita. Tetapi selalu yakin bahwa niat baik akan membawa kepada keadaan yang baik. Maka dari itu, berniat baik sejak dari pikiran itu amat sangat penting.
Susun setiap data yang diterima dengan logika
Sebagai perempuan, saya menyadari kadang terlalu condong pada unsur perasaannya. Maka dari itu, saat menyusun setiap data yang diterima harus diproses oleh otak, bukan dengan hati. Percayakan pada otak kita dengan maksimal. Memang ada beberapa hal juga yang harus dipertimbangkan pakai hati, tetapi keputusan beserta alasan-alasan logis harus tetap ada.
Meminta saran dari orang terdekat atau keluarga
Biasanya saya akan bertanya dan meminta pertimbangan pada keluarga dan sahabat terdekat tentang hal-hal yang akan diputuskan. Mereka akan memberikan beberapa pertimbangkan yang baik, bukan hanya untuk kebaikan hari ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.
Curhat sama Allah
Allah tentu Maha Mengetahui tentang seluk beluk hidup kita. Maka, mintalah yang terbaik, mintalah diyakinkan olehNya. Kita ini sangat lemah, jadi mintalah kekuatan pada Sang Maha Kuasa untuk dimudahkan setiap urusan kita di dunia ini.
Dalam memutuskan sesuatu, kebenaran yang didapatkan atau diterima saja tidak cukup. Karena tentu saja sebagai orang dewasa pasti sudah paham apa yang kita mau, apa yang kita rasakan dan apa yang ingin kita jalani. Dan untuk menjadikan kebenaran menjadi kenyataan, kita butuh keberanian untuk memastikan dan memutuskan.
Hidup memang tentang memilih sebuah pilihan. Sebuah pilihan yang harus dengan berani kita ambil. Karena ketika palu diketuk, semuanya menjadi tanggungjawab seorang manusia dewasa untuk menjalaninya.
Pada setiap kata atau tindakan yang terjadi setelah keputusan itu dicanangkan, maka seluruhnya merupakan sebuah janji. Dan sederet janji bukan hanya dibuat untuk menenangkan hidup orang lain. Lebih penting dari itu, ia merupakan komitmen untuk menghidupkan jiwa kita sendiri.
Maka dari itu, jangan memilih apa yang tidak ingin kita pilih. Hidup terlalu berharga untuk diisi oleh sebuah keterpaksaan.
Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi, dan pada pribadi yang tahu benar tujuan hidupnya. (Pramoedya Ananta Toer)
Assalamu’alaikum.. kak.
Alhamdulillah.
Bersyukur sekali saya nemu tulisan kakak. Pas banget ini Masya Allah Tabarakallah. Saya ngalamin ini hari ini kak.
Tadi pagi teman saya nelpon ngajak kerja. Kebetulan udah ada yg ngajak juga dan sama bidangnya. Disatu sisi saya juga punya usaha sendiri.
Pada dasarnya saya terima ajakan yg pertama.
Sedangkan yang ngajak kedua ini adalah teman lama dan deket sama saya.
Saya jadi bingung. Bingung gimana nolaknya, sedangkan alasan saya yang saya anggap kuat udah gak kuat sekarang buat alasan.
Orang pertama saya terima ajakannya. Karena saya bisa sambil jalanin usaha saya dan juga karena lebih dulu ngajak.
Andaikan sama teman lama, saya gak bisa sambil jalanin usaha saya sendiri.
Yang jadi ganjalan bagi saya yaitu perasaan gak enak itu kak. Kalo saya terima berarti terpaksa kan?.
Alhamdulillah saya dapat pencerahan dari Kaka.
Terimakasih saya ucapkan. Untuk pencerahan yang saya dapat dari tulisan kakak.
Sukses selalu dengan segala karya-karyanya kak.
Salam dari saya Heri Junaedi
MasyaAllah Tabarakallah, Alhamdulillah jika ada manfaat dari tulisan ini. Semoga Allah mudahkan semua urusannya ya, pak, Baarokallah fiik…