Salahsatu syarat pengajuan visa umroh adalah calon jama’ah wajib melampirkan buku kuning sebagai bukti telah diberi vaksin meningitis. Penyakit meningitis adalah penyakit radang selaput otak dan Arab Saudi merupakan salah satu tempat endemik bagi penyebaran virus penyebab penyakit meningitis. Jadi sebagai bentuk ikhtiar, maka saya dan suami pun melakukan vaksin meningitis.
Karena hanya memiliki waktu satu hari saja, jadi kami bertanya ke teman-teman sesama jama’ah tentang tempat suntik yang sepi dan ga perlu antri. Nah jawaban mereka adalah Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang. Pergilah kami kesana, tetapi ternyata kedatangan kami kesana bukan pada jadwalnya jadi terpaksa batal untuk divaksin di RS tersebut
Tapi karena hanya ada waktu luang satu hari itu, kami tak menyerah untuk mencari tempat vaksin terdekat dari situ. Setelah minta bantuan ke mbah google, jawabannya adalah ke KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Halim Perdanakusuma. Sebenarnya agak ragu menuju kesana karena baca-baca artikel tentang suntik meningitis disana itu bakal antri panjang. Tetapi kembali lagi, waktu pendek membuat kami harus bergerak cepat dan akhirnya tetap ke KKP tersebut.
Setiba disana, Alhamdulillahnya ternyata sepi, apa mungkin karena kesananya pas weekday ya, jadi antrian tidak terlalu banyak. Saya dan suami hanya butuh waktu 1 jam untuk menyelesaikan semuanya. Berikut rinciannya:
1. Mengisi formulir
Kabarnya isi formulir ini bisa via online lho tetapi karena kami mendadak juga datangnya jadi baru bisa isi formulir di tempat. Pengisian formulir ini harus saling cepat ya karena berkaitan dengan nomor urut. Formulir terdiri dari biodata, info keberangkatan umroh dan pertanyaan tentang riwayat kesehatan kita. Oia, kita perlu melampirkan fotocopy ktp dan paspor ke dalam formulir tersebut. (Maaf gada fotonya, udah riweuh buru-buru isi formulir 😅)
2. Pembayaran di loket.
Selesai mengisi dan menyerahkan formulir kembali. Kita menunggu panggilan untuk melakukan pembayaran sebesar Rp 305.000 di loket.
3. Menunggu antrian nomor urut
Setelah melakukan pembayaran, kita akan mendapat nomor urut, nah nomor urut ini terbagi 2: inisial B untuk wanita dan E untuk pria, ruangannya pun berbeda
4. Suntik meningitis
Di ruangan vaksin, terdapat 3 petugas kesehatan didalamnya. 1 bertugas menanyakan riwayat kesehatan kita, 1 bagian suntik dan 1 lagi yang menulis di buku kuning.
Oia, karena saya kesana tanggal 14 dan biasanya saya haid tanggal 13. Maka sebelum disuntik meningitis, saya diminta untuk cek kehamilan di Lab yang masih satu area. Proses testpack ini hanya untuk memastikan apakah saya hamil atau tidak, jika hamil maka dilarang untuk disuntik. Dan benar hasilnya negatif, duh padahal dalam hati terdalam mah pengen hasilnya positif *eh curhat 😅. Untuk sesi pengecekan kehamilan ini, ada biaya tambahan sebesar Rp. 30.000.
Alhamdulillah semua proses selesai dan tergolong cepat karena kami datang pukul 09.30 selesai pukul 10.40.
Demikianlah langkah-langkah untuk melakukan Vaksin Meningitis. Semoga bermanfaat ya, temans. Dan mohon do’anya juga supaya umroh kami berjalan lancar dan berkah. Aaamiin
Hi kak Hayati, Sehat sehat ya dan semoga dilancarkan ibadah umrohnya kelak ya kak…aamiin
Amien kak hay, tidak ada usaha yang sia – sia … Kak hay pasti bisa ke Tanah Suci.
Umroh dlu pa nikah dlu ya? Ahha
Semoga dilancarkan untuk ibadah umrohnya ya kak, semangat 🙂
semoga umrohnya berjalan lancar dan berkah.. aamiin
Aih Kak Hay, relationship goals banget ya umroh bareng suami. Semoga nanti aku juga bisa menginjak tanah suci bersama my future husband. Amin. ❤️
Bermanfaat banget infonya buat yang mau umroh, makasih Ka hay. Semoga lancar umrohnya
Semoga umrohnya lancar ya Kak.
Semoga umrohnya nanti lancar-lancar saja mbak. Amin.
bermanfaat banget imfonya Mba. semoga lancar ibadahnya, doakan kami juga ya mba.
thanks sharingnya. semoga perjalanan umrohnya lancar kak 🙂
Hai kak hayati.. Semoga lancar umroh nya ya kak.. Aamiin
mbah gugel sangat membantu yaa kak hay .. lancar2 yaaa ibadahnya disana. jgn lupa pengalaman disana di share jga yaa.. g sabar mau baca nya 😎
alhamdulilah.. semoga senantiasa dilancarkan ya mbak
Informatif banget, Kak, infonya. Alternatif kalau nanti mau umroh (semoga segera) Noted
Tulisannya informatif, Kak. Semoga dilancarkan ibadah umrohnya, Kak.
Berlaku berapa tahun ya? Setelah vaksin
Wah, alhamdulillah banget yaa kaa gak ngantri. Waktu itu saya antar mama saya, masyaAllah antrinya. Berkah dan lancar yaa umrohnya 😊
nice info, kak hayati! semoga lancar ibadah umrohnya 🙂
Hai kak… semoga dimudahkan dan diberi kelancaran ibadahnya disana..
Informatif banget.. doakan bisa nyusul kesana juga kak.. 😇
Kesehatan memang lebih berharga dari hal lainnya,
Wah baru tau ternyata di Halim ada. Thanks infonya Kak..