Halo, sejujurnya aku lupa banget kapan tepatnya gabung KUBBU (Klub Blogger dan Buku) Backpacker Jakarta. Mungkin sekitar 2017 atau 2018? Aku benar-benar lupa euy (kalau ada yang seangkatan sama aku pas masuk Kubbu, boleh untuk mengingatkan aku ya).
Awal Gabung Kubbu
Awalnya, aku tergabung sebagai anggota Backpacker Jakarta RT 21 (haloo, adakah yang pernah se-RT? Hehehe). Dan waktu itu, aku lagi cari komunitas buat menyalurkan hobi baca dan nulis aja. Mencari kesana kesini, ternyata BPJ (Backpacker Jakarta) punya klub yang berisi orang-orang yang hobi membaca dan menulis yaitu KUBBU. Dengan semangat membara, aku langsung memutuskan untuk mendaftarkan diri.
Pertemuan pertama bersama KUBBU terjadi di Museum Nasional. Kalau ada kata Love at First Sight, mungkin kalau aku mah Love at First Meet, eaaaaakk. Karena aku sukaaaa banget. Soalnya selain bertemu dengan teman-teman yang suka baca dan nulis, ternyata suka museum juga. Aku berasa bertemu circle yang tepat.

Pada pertemuan pertama itu, aku bertemu dengan Dede Ruslan, Mba Endang, Teh Desi, Ningsih, Faris dan beberapa nama lainnya aku lupa banget, maafkeun ya. Aku juga lupa kala itu kami membicarakan tema apa, tetapi aku ingat banget perasaan terpukau dengan pengetahuan Mba Endang dan teman-teman lain yang luas banget tentang buku. Aku langsung berkata dalam hati “Oke fix, keknya aku bakal betah di komunitas ini”
Setelah kopdar pertama, aku masuk ke dalam grup whatsapp KUBBU. Ternyata di sana banyak penulis dan Blogger hits Jakarta. Dari sana lah keinginan untuk membangunkan blog yang sudah mati suri timbul kembali. Dari KUBBU, aku belajar banyak hal tentang blog, mulai dari nulis konten sampai memahami selaku beluk SEO.
Dan memang ya semakin cerdas seseorang, maka akan semakin rendah hati. Beneran deh. Di KUBBU tuh banyak orang-orang yang bertalenta dan enggak pelit ilmu. Buktinya kalau lagi Quality Time dan membahas sesuatu, pasti banyak sudut pandang yang memperkaya wawasan. Hal itu lah yang bikin aku betah di KUBBU, walau aku jarang komen atau ikut kegiatan offline.

KUBBU itu…
Dengan slogan Membaca, Menulis dan Menginspirasi, KUBBU memiliki banyak kegiatan yang menarik, baik pekanan atau bulanan. Mulai dari arisan blog, review buku, fiksi mini sampai Quality Time yang diisi dengan kegiatan yang berfaedah banget. Tapi sebagai orang yang dulu berpindah-pindah tempat, aku jarang banget ikut acara offline nya. Dan jarang juga ikut acara online nya, entah karena bentrok waktu atau sok sibuk aja, maafkeun.
Tapi jujur deh, walau sebagai anggota yang jarang nimbrung, aku membaca semua kegiatan dan chat di grup whatsapp. Mulai dari lucu-lucunya, seriusnya, riweuhnya, asyiknya, sampai diskusinya. Admin KUBBU juga baik dan ramah banget mulai dari masa kejayaan Mba Endang sampai Kekaisaran Koh Denny dan Uni Chaca.
Maka kalau ditanya, kenapa masih bertahan di KUBBU, padahal pasif banget sebagai anggota? Karena aku melihat value dalam KUBBU yang masih kuat. Para anggotanya juga asyik dan welcome juga, buktinya walau aku jarang chat di grup, tapi masih menjalin silaturrahmi dan berinteraksi dengan baik di Instagram ataupun Facebook. Apalagi kalau sesama Blogger, kami sering bertemu kalau ada event bareng. Jadi berasa teman lama, walau jarang interaksi.
Dan satu lagi, aku kagum banget sama tim Dapur KUBBU. Walau aku tidak masuk ke dalam jajaran orang belakang layar KUBBU, tetapi sebagai orang yang cukup lama bertahan di KUBBU dan mengikuti perjalanannya, aku paham pasti menjadi orang yang mengatur alur Kubbu itu cukup banyak menguras energi, waktu dan otak. Jadi kalau sekarang, KUBBU masih aktif dengan program rutinnya, pasti ada admin dan orang-orang bersamanya yang komitmen dan konsistensinya patut diacungi jempol. Kalian keren banget…
Terakhir, harapan untuk KUBBU, kegiatan yang sudah diadakan selama ini sudah baik, jadi cukup dipertahankan saja keaktifannya. Kalau boleh menambahkan, mungkin bisa diadakan lagi workshop atau talkshow, karena kangen banget si ngomongin blog, buku atau hal lainnya bersama teman-teman KUBBU secara offline.
Mmm.. apalagi ya…
Sepertinya cukup sekian dari aku, sudah lebih dari 500 kata, hahhaha. Tulisan terbanyak aku ke KUBBU kayaknya semenjak gabung ke Kubbu, hehehe. Maafkan kalau aku lebih sering SR ya, semoga ke depannya aku jadi lebih aktif juga. Aamiin…
Sukses selalu untuk KUBBU!
Aaaahh terharu banget baca tulisannya Kak Hayati. Ayo kak mulai ramaikan KUBBU lagi 🙂
Kereeennn kak, semoga next time kita bisa kumpul lagi sama member yang lain di event atau kopdar kubbu.
Ternyata Mba Hayati juga orang lama ya di Kubbu, “Masa kejayaan Mba Endang sampai Kekaisaran Koh Denny dan Uni Chaca” seketika senyum sendiri baca part yang ini.
Kegiatan memang jadi dasar dalam sebuah komunitas. Tanpa kegiatan, komunitas bakal hilang dengan sendirinya. Kegiatan ada karena ada komitmen dan kerja keras dari anggotanya. Seeprti Kubbu yang akan terus berjalan dengan semua anggota dan segala kegiatannya 😀
Kalau mau nulis lebih dari 500 kata jangan pernah ditahan kak. Mungkin itu bakal jadi awal untuk menulis cerita yang lebih panjang lagi…Semangaat!!!
Semangat selalu Mbak Hayati, semoga KUBBU jadi komunitas yg Insya Allah selalu berfaedah. Huehehehe